Jumat, 28 Februari 2014

Perubahan anatomi fisiologi ibu hamil pada sistem perkemihan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atautriplet).
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga yaitu:                                                                                                                                    
Trimester I,II dan III,pada masa-masa ini terjadi perubahan-perubahan seperti perubahan pisik(anatomi dan fisiologi) maupun perubahan psikis.
Pada ibu hamil, perubahan anatomi sistem-sistem pada tubuh berkembang sesuai tahap usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai trimester III kehamilan.

1.2  Tujuan
Dari latar belakang diatas maka dapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan  pada kehamilan
2.      Untuk mengetahui perubahan fisiologis dan adaptasi psikologis pada ibu hamil dengan system perkemihan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Perubahan Sistem Perkemihan
Selama kehamilan Sistem Perkemihan mengalami berbagai perubahan structural dan fungsional dengan banyaknya perubahan structural yang bertahan dengan baik sampai periode postpartum. Perubahan utama selama kehamilan adalah retensi natrium dan peningkatan cairan ekstraseluler. BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari kehamilan 6-12 minggu, pada usia kehamilan selanjutnya perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya. Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat ureter menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin.

a.         Ginjal
Ginjal ibu hamil harus bekerja sebagai organ ekskresi primer bagi janin, disamping beruhubungan dengan peningkatan volume dan metabolisme intravascular dan ekstraseluler. Perubahan ginjal secara fisiologis selama kehamilan berhubungan dengan efek progesterone dalam merelaksasikan otot serta tekanan dari perubahan uterus dan perubahan system kardiovaskuler.
Peningkatan panjang ginjal mencapai 1,5cm, hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah, volume pembuluh darah serta peningkatan cairan ruang interstitial. Ukuran glomerulus bertambah namun jumlah selnya tidak berubah. Secara keseluruhan, struktur mikroskopik ginjal wanita hamil dan tidak hamil sama saja.

b.      Ureter
Bagian-bagian ginjal seperti calix renal, pelvis renal dan ureter mengalami dilatasi, perpanjangan, peningkatan tonus otot dan penurunan gerak peristaltic. Perubahan tersebut mengiringi terjadinya hemodinamik, filtrasi glomerulus dan kinerja tubular. Dilatasi calix renal, pelvis renal dan ureter dimulai pada trimester pertama dan menetap sampai trimester ketiga pada lebih dari 90% wanita.
Pada 85% wanita, ureter yang berdilatasi ke arah kanan lebih banyak daripada ke arah kiri, mungkin disebabkan oleh dextrorotasi uterus karena adanya kolon sigmoid di kuadran kiri rongga pelvik.
c.        Vesica Urinaria
Kapasitas vesica urinaria meningkat pada kehamilan mencapai 1000ml. Estrogen mempengaruhi hipertropi lapisan vesica urinaria. Mukosa vesica urinaria menjadi hiperemis karena peningkatan ukurannya. Mukosa juga menjadi oedema, makanya rentan terkena trauma atau serangan infeksi.

d.      Fisiologi Perkemihan Kehamilan
Adanya peningkatan 60% aliran darah sampai akhir trimester pertama yang kemudian secara bertahap turun sampai akhir kehamilan. GFR meningkat 50% selama kehamilan yang dimulai segera setelah konsepsi dan berakhir minggu ke-9 sampai 16.
Kadar glukosa urin dapat meningkat selama kehmailan. Tubulus mengalami penurunan kemampuan dalam mengabsorbsi glukosa. Glukosuria umumnya terjadi pada kehamilan. Proteinuria juga umum terjadi selama kehamilan karena ada eksresi berlebih asam amino, namun proteinuria dengan hipertensi merupakan masalah serius.

|  Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III pada system Perkemihan.

a.      Trimester I
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul kencing.
Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul dan ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga mengekresi produk sampah janin. Fungsi ginjal berubah karena adanya hormone kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktifitas fisik dan asupan makanan. Sejak minggu ke-10 gestasi pelvic ginjal dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada kehamilan sedikit bertambah besar panjang bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil.
Protein urine secara normal disekresikan 200-300mg/hari, bila melebihi 300 mg/perhari maka harus diwaspadai terjadi komplikasi.

b.      Trimester II
Kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang,
Karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandungan kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah ke atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.
Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemi,menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih berisi sedikit urine.

c.       Trimester III
Pada kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Pada kehamilan tahap lanjut pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdelatasi dari pada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan. Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu manampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urine.

Hyperemia adlah kelebihan darah disatu bagian tubuh.










BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada system perkemihan selama kehamilan adanya perubahan seperti:
BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari kehamilan 6-12 minggu, pada usia kehamilan selanjutnya perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya.
Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat ureter menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin
 Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi meningkat karena pengaruh progesterone. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan dan menurun pada akhir kehamilan . Glukosaria (kadar glukosa dalam urin) meningkat pada kehamilan

3.2 Saran
Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar Kami dapat memperbaiki pembuatan makalah saya di waktu yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA
http://kirana.blog.com/2013/04/21/askeb_sistem-perkemihan-pada-ibu-hamil/

http://tecky-afifah.blogspot.com/2013/04/perubahan-fisiologis-ibu-hamil.htmlSenin, 15 April 2013

Romauli  Suryati, 2011. Asuhan kebidanan 1, Yogyakarta: Nuha Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar