BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di
dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam
kasus kembar, atautriplet).
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir
dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil
adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu
awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran Dalam banyak masyarakat definisi
medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga yaitu:
Trimester I,II dan III,pada masa-masa ini terjadi perubahan-perubahan
seperti perubahan pisik(anatomi dan fisiologi) maupun perubahan psikis.
Pada ibu hamil, perubahan anatomi sistem-sistem pada tubuh berkembang
sesuai tahap usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai trimester III
kehamilan.
1.2 Tujuan
Dari latar belakang diatas maka dapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk
memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan pada kehamilan
2. Untuk
mengetahui perubahan fisiologis dan adaptasi psikologis pada ibu hamil dengan system
perkemihan.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Perubahan
Sistem Perkemihan
Selama kehamilan Sistem Perkemihan
mengalami berbagai perubahan structural dan fungsional dengan banyaknya
perubahan structural yang bertahan dengan baik sampai periode postpartum.
Perubahan utama selama kehamilan adalah retensi natrium dan peningkatan cairan
ekstraseluler. BAK cenderung
menetapkan frekuensinya mulai dari kehamilan 6-12 minggu, pada usia kehamilan
selanjutnya perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan meningkatkan
frekuensi BAK dari biasanya. Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat
ureter menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin.
a.
Ginjal
Ginjal ibu hamil harus bekerja
sebagai organ ekskresi primer bagi janin, disamping beruhubungan dengan
peningkatan volume dan metabolisme intravascular dan ekstraseluler. Perubahan ginjal
secara fisiologis selama kehamilan berhubungan dengan efek progesterone dalam
merelaksasikan otot serta tekanan dari perubahan uterus dan perubahan system
kardiovaskuler.
Peningkatan panjang ginjal mencapai
1,5cm, hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah, volume pembuluh darah
serta peningkatan cairan ruang interstitial. Ukuran glomerulus bertambah namun
jumlah selnya tidak berubah. Secara keseluruhan, struktur mikroskopik ginjal
wanita hamil dan tidak hamil sama saja.
b.
Ureter
Bagian-bagian ginjal seperti calix
renal, pelvis renal dan ureter mengalami dilatasi, perpanjangan, peningkatan
tonus otot dan penurunan gerak peristaltic. Perubahan tersebut mengiringi
terjadinya hemodinamik, filtrasi glomerulus dan kinerja tubular. Dilatasi calix
renal, pelvis renal dan ureter dimulai pada trimester pertama dan menetap
sampai trimester ketiga pada lebih dari 90% wanita.
Pada 85% wanita, ureter yang
berdilatasi ke arah kanan lebih banyak daripada ke arah kiri, mungkin
disebabkan oleh dextrorotasi uterus karena adanya kolon sigmoid di kuadran kiri
rongga pelvik.
c.
Vesica Urinaria
Kapasitas vesica urinaria meningkat
pada kehamilan mencapai 1000ml. Estrogen mempengaruhi hipertropi lapisan vesica
urinaria. Mukosa vesica urinaria menjadi hiperemis karena peningkatan
ukurannya. Mukosa juga menjadi oedema, makanya rentan terkena trauma atau
serangan infeksi.
d.
Fisiologi Perkemihan Kehamilan
Adanya peningkatan 60% aliran darah
sampai akhir trimester pertama yang kemudian secara bertahap turun sampai akhir
kehamilan. GFR meningkat 50% selama kehamilan yang dimulai segera setelah
konsepsi dan berakhir minggu ke-9 sampai 16.
Kadar glukosa urin dapat meningkat
selama kehmailan. Tubulus mengalami penurunan kemampuan dalam mengabsorbsi
glukosa. Glukosuria umumnya terjadi pada kehamilan. Proteinuria juga umum
terjadi selama kehamilan karena ada eksresi berlebih asam amino, namun
proteinuria dengan hipertensi merupakan masalah serius.
| Perubahan
Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III pada
system Perkemihan.
a.
Trimester
I
Pada bulan pertama
kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul kencing.
Keadaan ini hilang
dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul dan
ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu
yang meningkat dan juga mengekresi produk sampah janin. Fungsi ginjal berubah
karena adanya hormone kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita,
aktifitas fisik dan asupan makanan. Sejak minggu ke-10 gestasi pelvic ginjal
dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada kehamilan
sedikit bertambah besar panjang bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60
ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil.
Protein urine secara
normal disekresikan 200-300mg/hari, bila melebihi 300 mg/perhari maka harus
diwaspadai terjadi komplikasi.
b.
Trimester
II
Kandung kemih tertekan
oleh uterus yang membesar mulai berkurang,
Karena uterus sudah mulai keluar dari
uterus. Pada trimester kedua, kandungan kemih tertarik keatas dan keluar dari
panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung
kemih bergeser kearah ke atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh
hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat
mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.
Tonus kandung kemih
dapat menurun. Hal memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml.
pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemi,menimbulkan rasa
ingin berkemih walaupun kandung kemih berisi sedikit urine.
c.
Trimester
III
Pada kehamilan kepala
janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Pada kehamilan tahap lanjut
pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdelatasi dari pada pelvis kiri akibat
pergeseran uterus yang berat ke kanan. Perubahan-perubahan ini membuat pelvis
dan ureter mampu manampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga
memperlambat laju aliran urine.
Hyperemia adlah kelebihan darah disatu bagian tubuh.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada system perkemihan selama
kehamilan adanya perubahan seperti:
BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai
dari kehamilan 6-12 minggu, pada usia kehamilan selanjutnya perubahan jaringan
bagian bawah rongga panggul akan meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya.
Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan
membuat ureter menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin
Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi
meningkat karena pengaruh progesterone. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan dan menurun
pada akhir kehamilan . Glukosaria (kadar glukosa dalam urin) meningkat pada kehamilan
3.2
Saran
Saya
sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar Kami
dapat memperbaiki pembuatan makalah saya di waktu yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
http://kirana.blog.com/2013/04/21/askeb_sistem-perkemihan-pada-ibu-hamil/
http://tecky-afifah.blogspot.com/2013/04/perubahan-fisiologis-ibu-hamil.htmlSenin, 15 April 2013
Romauli Suryati, 2011. Asuhan kebidanan 1, Yogyakarta: Nuha Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar